Tabrakan Beruntun, Tiga Orang Tewas
Tabrakan beruntun terjadi di Jalan Raya Karanganyar, perbatasan antara Kabupaten Purworejo dengan Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Jumat (21/9). Tabrakan yang melibatkan sebuah truk tronton dan dua mobil ini menewaskan tiga penumpang dan delapan lainnya luka-luka.
Ketiga jenazah hingga kini masih berada di Rumah Sakit PKU Muhamadiyah Sruweng, Kebumen. Sementara delapan korban luka masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kebumen. Kecelakaan ini menyebabkan kemacetan di Jalan Raya Karanganyar hingga lima jam lantaran menunggu bangkai kendaraan disingkirkan dari tengah jalan.
Ketiga jenazah hingga kini masih berada di Rumah Sakit PKU Muhamadiyah Sruweng, Kebumen. Sementara delapan korban luka masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kebumen. Kecelakaan ini menyebabkan kemacetan di Jalan Raya Karanganyar hingga lima jam lantaran menunggu bangkai kendaraan disingkirkan dari tengah jalan.
RABU, 19 SEPTEMBER 2012
34 Anak Jadi Tersangka Kecelakaan Lalu Lintas
Satuan Lalu Lintas Polrestabes Makassar menetapkan 34 pengendara di bawah umur sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan lalu lintas selama tahun 2012. Mayoritas pengendara cilik yang terlibat kasus kecelakaan menggunakan sepeda motor. Dari total itu, ada korban sebanyak 89 orang.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Makassar, Ajun Komisaris Besar Lafri Prasetyono mengatakan mayoritas korban pengendara cilik merupakan pejalan kaki dan orang yang dibonceng.
Jika dibandingkan data tahun lalu, angka kecelakaan pengendara dibawah umur tidak mengalami peningkatan. "Tahun lalu, tersangka ada 49 orang dan korbannya ada 189 orang," ujar Lafri di kantornya, Selasa 18 September 2012.
Meski ditetapkan tersangka, karena statusnya yang masih di bawah umur membuat kepolisian hanya memberikan sanksi berupa pembinaan. Pengendara cilik ini kemudian dikembalikan ke orangtua dan dalam pengawasan. Salah satu contoh kasus kecelakaan pengendara cilik yang menonjol terjadi akhir Januari lalu.
Kala itu, seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Makassar mengendarai mobil Honda Jazz menabrak di lima lokasi, mulai dari Jalan Andi Tonro sampai Jalan Daeng Tata. Mobil berwarna merah yang dikendarainya di lokasi terakhir diamuk massa. Pelaku menabrak sejumlah kendaraan dan warga. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Guna menekan angka kecelakaan lalu lintas di kalangan pelajar, polisi sudah menyiapkan beragam strategi. Diantaranya, bekerjasama dengan sekolah menanamkan sejak dini perihal keselamatan berlalu lintas. "Kami punya program polisi cilik. Sebelumnya juga dalam dimasukkan dalam kurikululum tentang kesadaran dan tertib lalu lintas," ujarnya.
Juru Bicara Polda Sulselbar, Komisaris Besar Chevy Achmad Sopari mengatakan, yang tidak kalah pentingnya guna menekan angka kecelakaan di kalangan anak di bawah umur yakni peran orangtua. "Orangtua jangan memberikan kendaraan kepada anaknya jika belum cukup umur karena bisa membahayakan si anak dan pengguna jalan lain," katanya.
Hal lain, kepolisian juga akan semakin meningkatkan pengawasan dalam penerbitan Surat Ijin Mengemudi (SIM) Dengan begitu, pemohon SIM yang coba "mencuri" umur bisa dideteksi. Mengenai fenomena balap liar, pihaknya sudah menyiagakan petugas di titik rawan untuk langsung membubarkan jika menemukannya. Dalam waktu dekat, kepolisian juga berencana menggelar road race sebagai wadah bagi remaja yang hendak menyalurkan bakat dan minatnya di bidang otomotif.
Jika dibandingkan data tahun lalu, angka kecelakaan pengendara dibawah umur tidak mengalami peningkatan. "Tahun lalu, tersangka ada 49 orang dan korbannya ada 189 orang," ujar Lafri di kantornya, Selasa 18 September 2012.
Meski ditetapkan tersangka, karena statusnya yang masih di bawah umur membuat kepolisian hanya memberikan sanksi berupa pembinaan. Pengendara cilik ini kemudian dikembalikan ke orangtua dan dalam pengawasan. Salah satu contoh kasus kecelakaan pengendara cilik yang menonjol terjadi akhir Januari lalu.
Kala itu, seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Makassar mengendarai mobil Honda Jazz menabrak di lima lokasi, mulai dari Jalan Andi Tonro sampai Jalan Daeng Tata. Mobil berwarna merah yang dikendarainya di lokasi terakhir diamuk massa. Pelaku menabrak sejumlah kendaraan dan warga. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Guna menekan angka kecelakaan lalu lintas di kalangan pelajar, polisi sudah menyiapkan beragam strategi. Diantaranya, bekerjasama dengan sekolah menanamkan sejak dini perihal keselamatan berlalu lintas. "Kami punya program polisi cilik. Sebelumnya juga dalam dimasukkan dalam kurikululum tentang kesadaran dan tertib lalu lintas," ujarnya.
Juru Bicara Polda Sulselbar, Komisaris Besar Chevy Achmad Sopari mengatakan, yang tidak kalah pentingnya guna menekan angka kecelakaan di kalangan anak di bawah umur yakni peran orangtua. "Orangtua jangan memberikan kendaraan kepada anaknya jika belum cukup umur karena bisa membahayakan si anak dan pengguna jalan lain," katanya.
Hal lain, kepolisian juga akan semakin meningkatkan pengawasan dalam penerbitan Surat Ijin Mengemudi (SIM) Dengan begitu, pemohon SIM yang coba "mencuri" umur bisa dideteksi. Mengenai fenomena balap liar, pihaknya sudah menyiagakan petugas di titik rawan untuk langsung membubarkan jika menemukannya. Dalam waktu dekat, kepolisian juga berencana menggelar road race sebagai wadah bagi remaja yang hendak menyalurkan bakat dan minatnya di bidang otomotif.
MINGGU, 16 SEPTEMBER 2012
Mahasiswa UIN Tewas Tertabrak Bus
Jakarta - Ayu Andriani, 18 tahun, tewas tertabrak bus Prima Jasa di Jalan Re Martadinata, Ciputat, sekitar pukul 12.30, Ahad, 16 September 2012. Ayu diketahui mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta angkatan 2012 jurusan Matematika.
"Korban tewas di TKP (Tempat Kejadian Perkara)," kata Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Sigit Purwanto, kepada Tempo, Ahad 16 September 2012.
Sigit menjelaskan, kejadian berawal ketika kendaraan bus Prima Jasa bernomor polisi B-7481-YZX yang dikendarai Ink Hariadi, 44 tahun, melaju dari arah selatan ke utara di Jalan RE Martadinata. Sesampainya di depan show room Suzuki tiba-tiba dari arah belakang datang kendaraan motor Mio bernomor polisi B-6334-NPY yang dikendarai Ayu Andriani hendak menyalip dari kiri.
Tidak dapat mengendalikan kendaraan, Ayu menyerempet trotoar yang ada di kiri jalan. "Korban terjatuh, sehingga kecelakaan tidak dapat dihindarkan," ujarnya.
Saat ini korban masih berada di Rumah Sakit Fatmawati, karena belum ada keluarga yang mengambil jenazahnya. "Korban dibawa ke RS Fatmawati," ujarnya.
"Korban tewas di TKP (Tempat Kejadian Perkara)," kata Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Sigit Purwanto, kepada Tempo, Ahad 16 September 2012.
Sigit menjelaskan, kejadian berawal ketika kendaraan bus Prima Jasa bernomor polisi B-7481-YZX yang dikendarai Ink Hariadi, 44 tahun, melaju dari arah selatan ke utara di Jalan RE Martadinata. Sesampainya di depan show room Suzuki tiba-tiba dari arah belakang datang kendaraan motor Mio bernomor polisi B-6334-NPY yang dikendarai Ayu Andriani hendak menyalip dari kiri.
Tidak dapat mengendalikan kendaraan, Ayu menyerempet trotoar yang ada di kiri jalan. "Korban terjatuh, sehingga kecelakaan tidak dapat dihindarkan," ujarnya.
Saat ini korban masih berada di Rumah Sakit Fatmawati, karena belum ada keluarga yang mengambil jenazahnya. "Korban dibawa ke RS Fatmawati," ujarnya.
SABTU, 08 SEPTEMBER 2012 | 20:20 WIB
Anggota DPRD Tewas Tertabrak Motor
Jakarta-Muhlan Safri, 60 tahun, anggota DPRD Kabupaten Waringin Timur, Kalimantan Tengah, tewas setelah tertabrak sepeda motor di Pasar Senen, Jakarta Pusat. Mulan mengembuskan nafasnya yang terakhir di ruang Instalasi Gawat Darurat RS Cipto Mangunkusumo, Sabtu 8 September 2012 petang tadi.
Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Ajun Komisaris Anton, mengatakan, Muhlan tertabrak saat menyeberang jalan pagi tadi sekitar Pukul 7.30. “Saat kejadian korban dan pengemudi sepeda motor mengalami luka-luka dan dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo,” katanya, Sabtu 8 September 2012.
Pengendara sepeda motor adalah Marianto, 41 tahun. Dia sebelumnya mengendarai sepeda motor bernomor polisi B 6342 PGN dari arah utara ke selatan. Tapi kemudian Marianto, disebutkan Anton, masuk ke jalur Bus Transjakarta.
Sesampainya di depan Shelter Senen, Marianto menabrak Muhlan yang berjalan menyeberang dari arah timur ke barat. "Kecelakaan tak dapat dihindari, dan keduanya terjatuh mengalami luka-luka," ujarnya.
Berdasarkan identitas yang ditemukan, Muhlan beralamat di Jalan A Yani No 47 Rt 25 Rw 11, Mentawai Baru Hulu, Waringin Timur, Kalimantan Tengah. “Korban rencananya akan dibawa ke Kalimantan,” ujar Anton.
Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Ajun Komisaris Anton, mengatakan, Muhlan tertabrak saat menyeberang jalan pagi tadi sekitar Pukul 7.30. “Saat kejadian korban dan pengemudi sepeda motor mengalami luka-luka dan dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo,” katanya, Sabtu 8 September 2012.
Pengendara sepeda motor adalah Marianto, 41 tahun. Dia sebelumnya mengendarai sepeda motor bernomor polisi B 6342 PGN dari arah utara ke selatan. Tapi kemudian Marianto, disebutkan Anton, masuk ke jalur Bus Transjakarta.
Sesampainya di depan Shelter Senen, Marianto menabrak Muhlan yang berjalan menyeberang dari arah timur ke barat. "Kecelakaan tak dapat dihindari, dan keduanya terjatuh mengalami luka-luka," ujarnya.
Berdasarkan identitas yang ditemukan, Muhlan beralamat di Jalan A Yani No 47 Rt 25 Rw 11, Mentawai Baru Hulu, Waringin Timur, Kalimantan Tengah. “Korban rencananya akan dibawa ke Kalimantan,” ujar Anton.
Sruduk Empat Motor, Pria Tua Dikeroyok Massa
JUM''AT, 24 AGUSTUS 2012 | 00:09 WIB
Jakarta: Seorang pria tua menjadi sasaran kemarahan massa karena mobil yang dikendarai menabrak empat empat sepeda motor di Kebon Nanas, Jakarta Timur, Kamis, 23 Agustus 2012. Mobil Isuzu Panthernya juga dirusak. "Kalau dia tidak kabur, pasti tidak dikeroyok," kata Rafli, warga setempat.
Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 16.00. Saat itu rombongan pelayat menggunakan sepeda motor baru pulang dari pemakaman Kebon Nanas. Di lampu merah Kebon Nanas, Isuzu Panther yang dikendarai Thomas Aceu, 60 tahun, menerobos masuk dari Jalan Oto Iskandar Dinata. Padahal saat itu lampu sudah menyala merah. Mobil menabrak motor pelayat yang dikendarai Rian.
Melihat ada anggota rombongan ditabrak, para pelayat menjadi marah. Mereka mengebrak kaca mobil dan meminta pengemudi turun. Namun Thomas justru ketakutan. Bukannya turun dari mobil dia justru tancap gas. Akibatnya, tiga motor lain menjadi korban.
Rombongan pelayat bertambah marah dan mengejar Thomas. Di Pasar Gembrong, mobil berhasil dihentikan. Pelayat memaksa Thomas keluar dari mobil dan memukuli lelaki itu. Aksi massa itu baru berhenti setelah polisi datang melerai.
Thomas Aceu, mengaku salah karena menabrak motor korban. Namun dia tidak berniat untuk kabur. "Saya ingin mencari kantor polisi dan menyelesaikan masalah di sana," ujarnya. Namun di sepanjang jalan yang dilewati, dia tidak menemukan kantor polisi.
Akibat kecelakaan itu, empat sepeda motor rusak. Sedangkan mobil Thomas rusak parah. Kaca mobil pecah dan body mobil remuk. Telpon genggam milik Thomas yang disimpan di dalam laci dahsbord mobil juga hilang. Sedangkan para pengendara motor yang ditabrak Thomas mengalami cedera ringan.
Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 16.00. Saat itu rombongan pelayat menggunakan sepeda motor baru pulang dari pemakaman Kebon Nanas. Di lampu merah Kebon Nanas, Isuzu Panther yang dikendarai Thomas Aceu, 60 tahun, menerobos masuk dari Jalan Oto Iskandar Dinata. Padahal saat itu lampu sudah menyala merah. Mobil menabrak motor pelayat yang dikendarai Rian.
Melihat ada anggota rombongan ditabrak, para pelayat menjadi marah. Mereka mengebrak kaca mobil dan meminta pengemudi turun. Namun Thomas justru ketakutan. Bukannya turun dari mobil dia justru tancap gas. Akibatnya, tiga motor lain menjadi korban.
Rombongan pelayat bertambah marah dan mengejar Thomas. Di Pasar Gembrong, mobil berhasil dihentikan. Pelayat memaksa Thomas keluar dari mobil dan memukuli lelaki itu. Aksi massa itu baru berhenti setelah polisi datang melerai.
Thomas Aceu, mengaku salah karena menabrak motor korban. Namun dia tidak berniat untuk kabur. "Saya ingin mencari kantor polisi dan menyelesaikan masalah di sana," ujarnya. Namun di sepanjang jalan yang dilewati, dia tidak menemukan kantor polisi.
Akibat kecelakaan itu, empat sepeda motor rusak. Sedangkan mobil Thomas rusak parah. Kaca mobil pecah dan body mobil remuk. Telpon genggam milik Thomas yang disimpan di dalam laci dahsbord mobil juga hilang. Sedangkan para pengendara motor yang ditabrak Thomas mengalami cedera ringan.